fbpx

Pameran Budaya Betawi Pertama di Metaverse, Kolaborasi Skolla dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta

Peluncuran Pameran 10 Siklus Kehidupan Masyarakat Betawi di Metaverse oleh Para Tokoh

Keberadaan museum bagi bangsa Indonesia amatlah penting. Selain untuk pelestarian kebudayaan, museum juga menjadi sarana pendidikan karakter bagi generasi muda di tengah gempuran arus teknologi yang masih belum mampu disikapi secara bijaksana oleh banyak orang.

Akan tetapi, kenyataannya banyak generasi muda yang kurang tertarik untuk mengunjungi museum. Padahal, berkunjung ke museum dapat menjadi sarana rekreasi dan pembelajaran yang menyenangkan. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi untuk meningkatkan rasa ingin tahu generasi muda dan masyarakat secara umum terkait sejarah dan kebudayaan melalui kunjungan museum. 

Momen Hari Museum Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 Oktober dapat menjadi sarana untuk mewujudkannya. Pemilihan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Museum Nasional dilatarbelakangi oleh hasil Musyawarah Museum se-Indonesia (MMI) yang pertama kali digelar pada 12–14 Oktober 1962. Dari pertemuan tersebut, dihasilkan sepuluh resolusi penting bagi permuseuman sebagai berikut.

  • Resolusi perihal perlunya undang-undang tentang permuseuman
  • Resolusi pembentukan Badan Musyawarah Museum Indonesia
  • Resolusi pembentukan National Committee of ICOM
  • Resolusi mengenai desakan pada Pemerintah agar meningkatkan pemberian bantuan kepada seluruh museum yang ada
  • Resolusi untuk melakukan penambahan museum
  • Resolusi agar diadakan Musyawarah Museum Seluruh Indonesia II pada tahun 1965 di Jakarta
  • Resolusi tentang pembinaan dan pendidikan tenaga museum melalui kursus aplikasi dan upgrading-course serta menyokong pikiran pendirian akademi di bidang museologi
  • Resolusi agar museologi dimasukkan ke kurikulum universitas
  • Resolusi agar museum berfungsi aktif dalam kepentingan sosial, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan agama
  • Resolusi untuk menjadikan museum sebagai alat penggalang persahabatan bangsa-bangsa dan membantu berkembangnya kebudayaan dunia

 

Karena peristiwa MMI tersebut dianggap sebagai peristiwa penting dalam dunia permuseuman Indonesia, disepakatilah bahwa Hari Museum Indonesia jatuh pada tanggal tersebut. Pendeklarasian Hari Museum Indonesia dilakukan di Malang pada 26 Mei 2015 dan bertepatan dengan kegiatan tahunan Pertemuan Nasional Museum.

Setidaknya terdapat 435 museum yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu 74 museum kementerian/lembaga, 36 museum TNI/Polri, 54 museum pemerintah provinsi, 124 museum pemerintah kabupaten/pemerintah kota, 124 museum swasta, dan beberapa museum lainnya sebagaimana data dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud dalam laporan kebudayaan tahun 2019.

Hari Museum Nasional pada tahun 2022 telah menjadi momentum sekaligus menciptakan sejarah baru bagi permuseuman di Indonesia. Pada momen ini, pendidikan karakter berkebudayaan dapat menyatu dengan teknologi yang canggih dan dilakukan secara menyenangkan di museum.

Melalui kolaborasi Skolla, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, UPK Perkampungan Budaya Betawi, beserta kolaborator lainnya, diluncurkan “Pameran 10 Siklus Kehidupan Masyarakat Betawi di Metaverse” pada Sabtu, 15 Oktober 2022 yang bertempat di Pusat Perkampungan Budaya Betawi. Kolaborasi ini menjadi sarana pendidikan karakter berkebudayaan dalam upaya melestarikan budaya Betawi.

Metaverse adalah dunia virtual yang penggunanya dapat berinteraksi layaknya kehidupan di dunia nyata dengan bantuan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Dengan demikian, pendidikan karakter berkebudayaan dapat dirasa lebih berkesan dan menyenangkan.

Pameran ini menampilkan sepuluh siklus kehidupan masyarakat Betawi mulai dari lahir hingga akhir hayat dalam berbagai medium seni, seperti seni lukis, komik, digital, dan animasi yang dibuat oleh seniman Betawi. Karya yang ditampilkan pada pameran memiliki sisi edukasi seputar kekeluargaan, keagamaan, dan kemasyarakatan yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal.

Selain ditampilkan secara luring di Museum Betawi, pameran ini juga ditampilkan dalam bentuk Metaverse yang menggunakan Skollaverse (Ruang Metaverse Skolla) sehingga memberikan pengalaman baru bagi masyarakat yang berkunjung ke pameran. Adanya terobosan ini juga menjadi momentum pameran budaya dan museum Betawi pertama di Metaverse.

Pameran Budaya dan Museum Betawi Pertama di Metaverse
Pameran Budaya dan Museum Betawi Pertama di Metaverse

Pameran tersebut diresmikan langsung oleh CEO Skolla, Devlin Hazrian Saleh, bersama Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S. H., M. Si. (DPD RI), Jazziray Hartoyo (Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK), Ali Murtadho (Plt Wakil Wali Kota Jakarta Selatan), Imron Yunus, S.Pd., M. M. (Kepala UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan), Prof. Dr. Komarudin, M. Si. (Rektor UNJ), dan dihadiri oleh ratusan pengunjung. Pameran berlangsung hingga 30 Oktober 2022 di Museum Betawi, Pusat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

Peluncuran Pameran 10 Siklus Kehidupan Masyarakat Betawi di Metaverse oleh Para Tokoh
Peluncuran Pameran 10 Siklus Kehidupan Masyarakat Betawi di Metaverse oleh Para Tokoh

Dalam peluncuran pameran, dilakukan juga pemberian 1.000 Beasiswa Pendidikan Paket Belajar Skolla untuk Pelajar DKI Jakarta yang diberikan oleh CEO Skolla sekaligus Pembina Kombespoll (Komunitas Belajar Seru Poll) dan didampingi oleh Drs. Sonny Juhersoni M. Pd. selaku Kepala Suku Dinas Pendidikan wilayah II Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Pemberian 1000 Beasiswa Pendidikan Paket Belajar Skolla untuk Pelajar DKI Jakarta
Pemberian 1000 Beasiswa Pendidikan Paket Belajar Skolla untuk Pelajar DKI Jakarta

Pembukaan pameran juga diisi talkshow dengan topik “Ngaji Budaya: Jakarta Makin Betawi dengan 7 Unsur Kebudayaan” oleh JJ Rizal (sejarawan) dan Prof. Dr. Agus Suradika, M. Pd. (budayawan). “Saat ini dibutuhkan ruang virtual agar masyarakat mendapatkan akses yang lebih mudah untuk belajar Budaya Betawi. Karena pada dasarnya, budaya Betawi memiliki semangat inklusif (keterbukaan),” ujar JJ Rizal. Melalui pameran ini, semangat inklusif itu diwujudkan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun, kapan pun, dan di mana pun untuk belajar kebudayaan Betawi dengan berkunjung melalui Metaverse.

Ngaji Budaya: Jakarta Makin Betawi dengan 7 Unsur Kebudayaan
Ngaji Budaya: Jakarta Makin Betawi dengan 7 Unsur Kebudayaan

“Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung revolusi pendidikan ini, dari Kemenkoan, Pemprov, universitas, hingga masyarakat luas. Kami memulai gerakan ini sejak 2015 di Yogyakarta dan hari ini kami hadir secara masif dan kolaboratif untuk mempersembahkannya kepada bangsa Indonesia. Kami yakin dengan teknologi masa depan, kita mampu meroketkan talenta kita dengan kebudayaan dan jati diri bangsa untuk bersama mewujudkan #IndonesiaNaikKelas,” tutur Devlin Hazrian Saleh, CEO Skolla, terkait harapan dari diadakannya pameran ini. Skolla sendiri adalah platform belajar yang fokus mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi immersive atau nyata dan berkesan.

Share
Rekomendasi untuk Kamu

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Nasional Berdasarkan…

Siswa eligible SNBP

Skollamate yang saat ini sedang duduk di bangku 12 pasti…

Hai Skollamate yang lagi siap-siap masuk perguruan tinggi! Mungkin kamu…

Komentar