Hai Skollamate yang lagi siap-siap masuk perguruan tinggi! Mungkin kamu sudah sering dengar tentang SNBP dan SNBT, dua jalur seleksi yang sering banget jadi perbincangan para calon mahasiswa. Tapi, apa sih sebenarnya SNBP itu? 🤔 Dan kenapa sering dibedakan dari SNBT?
Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas perbedaan antara keduanya, mulai dari pengertian, proses seleksi, sampai sistem kelolosannya biar kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Jadi, buat kamu yang masih bingung harus pilih jalur yang mana, yuk simak sampai habis biar nggak salah langkah dan lebih mantap buat menentukan pilihan!
Apa itu SNBP?
SNBP, atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, adalah jalur masuk perguruan tinggi negeri yang mengutamakan nilai akademik dan prestasi lain yang telah kamu capai selama di sekolah.
Berbeda dari seleksi berbasis tes (ujian), SNBP memberi kesempatan buatmu yang punya catatan prestasi bagus untuk langsung masuk ke kampus impian tanpa harus mengikuti ujian. Di jalur ini, prestasi akademikmu yang terlihat dari nilai rapor, sertifikat kejuaraan, atau penghargaan lainnya bisa menjadi faktor penting dalam penilaian.
Makanya, jalur SNBP ini pas banget buat kamu yang sudah bekerja keras menjaga nilai dan aktif di berbagai kegiatan sejak masuk SMA.
Proses seleksinya yang mempertimbangkan konsistensi nilai rapor dan prestasi bikin SNBP menjadi pilihan favorit bagi siswa yang ingin menghindari tekanan ujian.
Namun, ingat ya, meskipun tanpa tes, seleksi ini tetap ketat, lho. Kamu akan bersaing dengan banyak siswa dari seluruh Indonesia. Jadi, pastikan kamu memahami persyaratannya dan siap menunjukkan semua prestasi terbaikmu!
Siapa yang Bisa Mengikuti SNBP?
SNBP adalah jalur yang terbuka khusus untuk kamu yang sedang duduk di kelas 12 SMA/sederajat yang akan segera lulus pada tahun yang sama.
Namun perlu dicatat, tidak semua siswa bisa mengikuti seleksi ini, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Artinya, peserta SNBP harus merupakan siswa eligible (arti: memenuhi syarat).
Apa aja sih syaratnya?
Yang utama adalah kamu harus diusulkan oleh sekolahmu. Biasanya, sekolah akan mengusulkan siswa yang memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki prestasi akademik yang konsisten dan berada di peringkat terbaik di angkatannya.
Sekolahmu akan mengusulkan sejumlah siswa berdasarkan kuota tertentu yang sesuai dengan aturan panitia SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru).
Kalau merujuk pada aturan SNPMB tahun 2024, kuota siswa siswa eligible ditentukan sebagai berikut.
- Akreditasi A: 40 % terbaik di sekolahnya
- Akreditasi B: 25 % terbaik di sekolahnya
- Akreditasi C dan lainnya: 5% terbaik di sekolahnya
Pasalnya, SNBP menilai berdasarkan prestasi, sehingga siswa yang aktif dan punya prestasi lebih cenderung diutamakan. Jadi, jika kamu sudah bekerja keras selama ini, baik di kelas maupun di luar kelas, peluangmu untuk bisa mengikuti SNBP makin besar.
Ketentuan Umum SNBP
SNBP memilih siswa berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik yang terbukti dalam bentuk sertifikat.
Sekolah yang ingin mendaftarkan siswanya ke SNBP wajib memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan memastikan rapor siswa yang memenuhi syarat diisi dengan lengkap di sistem PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa).
Untuk bisa mengikuti SNBP, sekolah harus memiliki akun SNPMB Sekolah untuk mengakses PDSS, sedangkan siswa perlu memiliki akun SNPMB Siswa untuk mendaftar SNBP. Registrasi kedua akun ini dilakukan melalui portal resmi SNPMB.
Penting untuk diketahui, siswa yang lulus SNBP pada tahun yang sama dan dua tahun sebelumnya tidak bisa lagi mengikuti SNBT dan jalur mandiri mana pun pada tahun yang sama.
Fyi, biaya pendaftaran SNBP itu 100% ditanggung oleh pemerintah, lho. Jadi, kamu tidak perlu membayar biaya apa pun untuk mengikuti SNBP.
Pilihan Prodi SNBP
Berdasarkan aturan SNBP 2024, kamu bisa memilih program studi (prodi) dengan beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi berikut ini.
- Setiap siswa yang memenuhi syarat atau eligible dapat memilih maksimal dua prodi. Kamu bisa memilih keduanya di satu PTN/politeknik negeri yang sama atau di dua PTN/politeknik negeri yang berbeda.
- Jika kamu memilih dua prodi di dua PTN/politeknik negeri yang berbeda, salah satu kampus harus berada di provinsi yang sama dengan asal sekolahmu.
Contoh: Saki berasal dari Yogyakarta dan memilih dua prodi di dua PTN. Salah satu pilihannya harus dari kampus di Jakarta, seperti UGM, UNY, atau UPN Veteran Yogyakarta, sedangkan pilihan kedua bebas di provinsi mana saja.
- Jika kamu hanya memilih satu prodi, kamu bisa memilih PTN/politeknik negeri di provinsi mana pun.
- Ketentuan di atas dikecualikan untuk siswa dari sekolah luar negeri dan siswa dari Papua Tengah serta Papua Pegunungan:
- Siswa lulusan sekolah luar negeri bebas memilih dua prodi di PTN atau politeknik negeri di provinsi mana pun.
- Siswa asal Papua Tengah dan Papua Pegunungan, jika memilih dua prodi, salah satu pilihannya harus berada di provinsi Papua mana pun. Pilihan lainnya mengikuti aturan umum.
- Untuk pilihan prodi, kamu bebas memilih jurusan apa pun tanpa terbatas pada asal jurusan (IPA, IPS, atau Bahasa) karena ketentuan ini sudah tidak berlaku lagi.
Daya Tampung SNBP
Ada 76 PTN di seluruh Indonesia yang mengikuti SNBP 2024 dan beberapa di antaranya sudah merilis data daya tampung di masing-masing program studi.
Kamu bisa cek daya tampung ini langsung di laman resmi SNPMB melalui link berikut snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.
Berikut langkah-langkah mudahnya:
- Buka laman SNPMB dan klik simbol “Menu” (ikon tiga garis di kiri atas).
- Pilih “SNBP” dan klik “PTN SNBP.”
- Kamu akan diarahkan ke daftar daya tampung prodi jalur SNBP.
- Cari PTN yang kamu inginkan, klik namanya, dan halaman akan menampilkan daftar prodi yang tersedia di PTN tersebut.
Di halaman ini, kamu bisa melihat informasi lengkap seperti jenjang pendidikan prodi, daya tampung SNBP, jumlah peminat tahun sebelumnya, dan jenis portofolio yang diperlukan.
Selain data daya tampung, laman ini juga menyediakan informasi alamat universitas serta jumlah prodi yang ditawarkan. Jika kamu butuh detail lebih lanjut, kamu juga bisa cek laman universitas terkait yang tersedia di menu.
Sistem Kelolosan SNBP
Sistem kelolosan SNBP fokus pada prestasi akademik dan non-akademik kamu, loh! Nilai rapor, sertifikat prestasi, dan portofolio jadi penentu utama dalam seleksi ini.
Tapi, ada juga faktor lain seperti rekam jejak alumni dan indeks sekolah yang nggak kalah penting. Yuk, baca selengkapnya di bawah!
1. Seleksi SNBP Berdasarkan Nilai Rapor
Pada SNBP, nilai rapor jadi salah satu kunci penting seleksi, mulai dari semester pertama sampai semester lima, baik untuk program reguler maupun akselerasi. Jika tren nilaimu konsisten meningkat, seperti nilai semester 2 lebih tinggi dari semester sebelumnya, ini akan jadi poin plus dalam penilaian.
2. Prestasi yang Diraih
Selain nilai rapor, prestasi akademik dan non-akademik juga menjadi pertimbangan penting. Prestasi yang relevan dengan jurusan pilihanmu akan memberikan nilai tambah, bahkan jika nilai rapormu belum maksimal. Jadi, kalau kamu punya prestasi unggulan, jangan ragu untuk ikut SNBP!
3. Rekam Jejak/Indeks Sekolah
Sekolah yang punya reputasi baik dan berprestasi bisa menyumbang poin plus dalam seleksi SNBP. Rekam jejak atau indeks sekolah ini mungkin sering terlupakan tapi ternyata juga menjadi salah satu faktor penting yang dipertimbangkan setiap tahun.
4. Seleksi Nasional
Proses seleksi SNBP dilakukan dengan sistem nasional, artinya semua prestasi dan nilai yang dicapai di sekolah akan dinilai secara merata di seluruh Indonesia. Sistem ini berlaku di semua sekolah dan kampus pilihan PTN mana pun.
5. Prioritas Pilihan Pertama
Dalam SNBP, kamu harus menyadari bahwa pilihan pertama pilihan jurusan kamu adalah prioritas. Jadi, kalau kamu memilih jurusan Hukum UGM sebagai pilihan pertama dan Hukum UI sebagai pilihan kedua, panitia akan memprioritaskan UGM dalam seleksi.
6. Seleksi Berdasarkan Urutan Pilihan Jurusan
Seleksi akan dimulai dari pilihan jurusan pertama. Jika kamu tidak lolos di pilihan jurusan pertama, barulah panitia mempertimbangkan pilihan jurusan kedua. Untuk amannya, pilihlah pilihan kedua yang memiliki passing grade lebih rendah dari pilihan jurusan pertama agar kesempatan lolosmu semakin besar.
7. Prestasi Alumni Sekolah
Alumni sekolah yang sebelumnya berhasil diterima di PTN juga jadi pertimbangan dalam proses seleksi. Jadi, jika sekolahmu punya track record baik dengan banyak alumni yang diterima di PTN top, itu bisa jadi poin tambahan buatmu.
8. Lintas Jurusan
Mulai tahun 2024, kamu bisa memilih jurusan kuliah yang berbeda dari jurusan sekolahmu di SNBP. Artinya, kamu diperkenankan lintas jurusan.
Misalnya, jika kamu berasal dari jurusan IPS (soshum), kamu tetap bisa memilih jurusan Teknik Sipil atau jurusan saintek lainnya yang kamu minati. Jadi, jangan ragu untuk pilih jurusan yang sesuai dengan passion kamu, ya!
Baca Juga: Tips Memilih Jurusan di SNBP Agar Peluang Lolos Semakin Besar
Perbedaan SNBP dan SNBT
SNBP dan SNBT punya perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari cara seleksi, daya tampung, hingga biaya yang perlu dibayar.
Setiap jalur punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pilihan kamu. Penasaran? Yuk, simak perbedaannya di artikel ini!
1. Definisi
Hal pertama yang bikin SNBP dan SNBT beda adalah definisinya. SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) memberikan kesempatan bagi siswa SMA/SMK/MA berprestasi untuk kuliah di PTN.
Jalur SNBP fokus pada nilai rapor, portofolio, dan prestasi kamu yang menentukan kelulusan.
Sementara SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) lebih fokus pada hasil skor ujian yang kamu ikuti, yaitu UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), tanpa terlalu memperhitungkan nilai rapor sama sekali.
2. Daya Tampung
Daya tampung SNBP cenderung lebih sedikit, cuma sekitar 20% dari kuota PTN. Sedangkan kuota PTN untuk jalur SNBT disediakan sejumlah 40%. Wow, 2x lipat!
3. Biaya yang Harus Dibayar
SNBP nggak ada biaya, karena semua ditanggung pemerintah. Berbeda dengan SNBT, kamu wajib membayar biaya tes sebesar Rp200.000.
4. Peserta
Peserta SNBP hanya terbatas untuk siswa yang duduk pada kelas 12 SMA/SMK/MA pada tahun seleksi yang sama. Sedangkan SNBT, pesertanya bisa berasal dari siswa kelas 12 atau maksimal lulusan 2 tahun sebelumnya, termasuk paket C.
5. Cara Memilih Prodi
Peserta SNBP bisa memilih maksimal 2 program studi di 1 atau 2 PTN. Sementara di SNBT, kamu bisa pilih hingga 4 program studi, yang terdiri dari 2 program sarjana (S-1) dan 2 program vokasi (D-3/D-4).
6. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal SNBP dimulai lebih awal, biasanya pendaftaran dimulai di bulan Januari dan pengumuman hasilnya di bulan Maret. Sedangkan SNBT biasanya pendaftaran mulai di bulan Maret dengan pengumuman hasil di bulan Juni.
Baca Juga: Kesalahan Fatal dalam Memilih Jurusan di SNBP
Jadi, sekarang kamu udah lebih paham kan perbedaan antara SNBP dan SNBT? Pilih jalur yang paling sesuai dengan kelebihan dan preferensimu ya!
Di SNBP memilih jurusan kuliah itu penting banget lho, jadi jangan asal pilih! Kalau kamu masih bingung atau takut salah pilih jurusan, tenang aja, kakmin punya solusinya.
Kenalin nih fitur Analisis SNBP di aplikasi Skolla! Kamu bisa cek rasionalisasi jurusan di SNBP biar lebih yakin dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Cukup masukkan akreditasi sekolah, nilai rapor, dan prestasi, lalu taraaa! Prediksi peluang lulus SNBP-mu akan langsung terlihat. Dengan cara ini, kamu bisa pilih jurusan yang peluang lolosnya lebih besar. Nggak ada salahnya cobain dulu karena fitur ini gratis!
Yuk, persiapkan dirimu masuk PTN melalui seleksi SNBP dan coba rasionalisasi jurusan di fitur Analisis SNBP dari Skolla!