Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Salah satu metode belajar adalah dengan mencatat. Setidaknya mencatat memiliki dua kelebihan. Pertama, mencatat mampu meningkatkan konsentrasi. Kedua, catatan yang ditulis saat ini akan sangat berguna nantinya untuk mengingat kembali materi pelajaran. Tapi, banyak yang merasa bahwa catatan mereka berantakan, sulit dipahami, atau ngebosenin. Benar atau betul? Sebenarnya, hal tersebut dapat diatasi dengan teknik mencatat. Tekniknya pun bermacam-macam loh. Penasaran? Yuk cek artikel berikut!
Teknik Pertama: Mind Map
Metode mind map atau peta pikiran ini menggunakan metode grafik yang terlihat seperti percabangan pohon. Cara mencatatnya dimulai dari satu topik utama kemudian ditambahkan percabangan untuk subtopik dan bercabang lagi untuk poin-poin yang saling berkaitan. Kelebihan metode ini adalah kamu bisa memahami materi dalam “sekali lihat”. Metode ini juga cocok digunakan untuk kamu dengan tipe belajar visual.
Selain percabangan, kamu juga bisa menambahkan panah dan simbol untuk menggambarkan hubungan sebab akibat atau keterkaitan antarpoin. Kamu juga bisa mengombinasikan berbagai warna untuk memudahkanmu membedakan tiap topik atau poin bahasan.
Teknik Kedua: Outline
Metode ini dilakukan dengan mengurutkan dari topik utama. Masing-masing topik kemudian diberi penjelasan. Biasanya, metode outline menggunakan poin-poin atau penomoran untuk merapikan catatan. Kelebihan metode ini adalah materi tersusun dengan jelas mulai dari topik utama ke berbagai subtopik serta pembahasannya.
Metode ini juga efektif untuk diterapkan jika kamu ingin mencatat melalui laptop atau smartphone. Aplikasi penulisan, seperti Microsoft Word, sudah memiliki fitur point dan numbered untuk membantu mengorganisir catatanmu.
Ketika baru mempraktikkan metode ini, beberapa orang mungkin akan kesulitan mengidentifikasi topik utama suatu materi. Namun itu tidak masalah, teruslah berlatih agar terbiasa. Selain itu, sebaiknya kamu sudah membaca materi sebelum kelas dimulai untuk memudahkanmu mencatat penjelasan guru atau dosen.
Teknik Ketiga: Cornell
Metode Cornell dikembangkan oleh Professor Walter Pauk dari Cornell University pada tahun 1950-an. Format pencatatan dengan teknik ini adalah membagi halaman menjadi 2 kolom dengan header dan footer. Kolom bagian kiri lebih sempit daripada yang kanan. Fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut
- Header (Title)
Bagian header digunakan sebagai tempat untuk menulis judul bab atau topik yang akan dicatat. Header juga dapat digunakan untuk menuliskan tanggal catatan.
- Kolom kanan (Main Notes/Key Thoughts)
Bagian ini berfungsi sebagai tempat untuk menulis catatan. Ingat, selama menulis catatan, biarkan kolom bagian kiri kosong.
- Kolom kiri (Cue/Questions)
Kolom ini diisi saat kamu mereviu atau membaca ulang catatanmu. Kamu bisa menulis kata kunci atau pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama kamu mereviu catatanmu.
- Footer (Summary)
Isi bagian ini dengan rangkuman singkat dari catatanmu.
Teknik Keempat: Chart
Metode mencatat ini adalah teknik pencatatan yang menggunakan tabel. Biasanya metode ini digunakan untuk mencatat materi yang memerlukan perbandingan atau persamaan. Metode ini efektif digunakan jika kamu sudah mengetahui topik yang akan kamu tulis serta di dalam topik tersebut terdapat hal-hal yang harus dibandingkan, misalnya perbandingan teori. Metode ini lebih cocok dipakai untuk meringkas catatan yang sudah ada.
Baca Juga: Lagi Capek Belajar? Bisa Jadi Kamu Kena Academic Burnout!
Nah, itu dia beberapa metode untuk mencatat. Kamu bisa memilih salah satunya, tergantung kebutuhan dan kenyamananmu. Tapi ingat, setiap selesai mencatat, usahakan kamu merangkum catatanmu dengan kata-katamu sendiri.