fbpx

Apa itu “Beban Kelompok”? Ini Arti dan Ciri-cirinya!

gambar berisi teks kerja kelompok dengan visual pelajar indonesia berbaris dalam tugas kelompok

Terkadang guru memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh beberapa siswa. Oleh sebab itu, siswa perlu membentuk kelompok. Tapi, ada saja deh kelakuan anggota kelompok yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Orang seperti ini pun sering disebut ‘beban kelompok’. Nah, sebenarnya apa arti dan bagaimana ciri-cirinya? Yuk, simak sampai habis biar kamu nggak jadi salah satunya!

Arti “Beban Kelompok”

Beban kelompok merupakan istilah bagi orang yang kurang atau tidak mau berkontribusi sama sekali dalam kelompoknya. Sehingga ketika mengerjakan tugas, tugas bagiannya harus dibantu oleh orang lain dalam satu kelompoknya.

Perilaku semacam ini ternyata memiliki istilah dalam ilmu psikologi, yakni social loafing. Social loafing merupakan perilaku individu dalam sebuah kelompok yang mengurangi usaha atau kontribusinya ketika bekerja dalam kelompok daripada ketika bekerja sendirian.

Penyebab social loafing bermacam-macam, di antaranya kurangnya motivasi dan rasa tanggung jawab, pengurangan identifikasi individu, kurangnya keterampilan sosial, ketidakjelasan peran, hingga kurangnya pengawasan guru. Perilaku beban kelompok atau social loafing ini tentu merugikan anggota lainnya yang benar-benar mengerjakan tugas dengan baik. Tentu kamu akan merasa iri jika melihat temanmu yang tidak berkontribusi mendapatkan nilai yang sama, kan?

Ciri-Ciri Beban Kelompok

Istilah yang cukup populer dibicarakan di media sosial dalam beberapa tahun terakhir ini tentu memiliki ciri khusus yang mencolok. Berikut ciri-cirinya supaya kamu bisa menjauhi perilaku merugikan ini.

1. Menjadi “invisible” di dunia nyata dan dunia maya

Orang yang menjadi beban kelompok biasanya akan tampak slow response di dalam grup dunia maya. Selain itu, biasanya mereka akan berdiam diri dan menjadi silent reader jika ada teman yang bertanya atau memulai diskusi di dalam grup. Nggak hanya itu, di dunia nyata, mereka adalah orang yang paling susah dicari dan susah dikabari.

gambar berisi percakapan tentang beban kelompok

2. Mengabaikan tugas yang menjadi bagiannya

Si beban kelompok sudah dipastikan nggak mau mengerjakan bagian yang dibagikan kepadanya. Kalaupun dikerjakan, pasti asal-asalan dan mepet deadline. Parahnya, mereka akan mengandalkan orang lain agar mengerjakan tugas mereka. Mereka juga hanya mau memilih satu atau dua tugas yang ringan, seperti mem-print tugas, membuat slide PPT, menjadi operator, atau sekadar membawa laptop saat presentasi.

gambar berisi meme tentang beban kelompok

3. Tidak menyumbang ide apa pun

Saat diskusi berlangsung, orang yang menjadi beban kelompok biasanya akan diam dan suka mengalihkan perhatiannya. Saat ditanya tentang ide, mereka tidak berusaha mencari tahu. Bahkan, mereka hanya akan mengobrol ngalor-ngidul, membuat distraksi, bahkan diam dan hanya mengandalkan ide temannya.

gambar berisi meme brokoli santai dulu gak sih

Baca Juga: Tips Menghindari Beban Kelompok

Jika sudah begini, orang yang menjadi beban kelompok akan terasa sangat menyebalkan karena mempengaruhi produktivitas tim. Nggak jarang, kehadiran mereka mempengaruhi mood dan kinerja teman lainnya, lho.

Kabar buruknya, orang seperti ini akan kamu temukan di mana-mana. Nggak hanya di sekolah, tetapi juga di tingkat universitas bahkan dunia kerja. Oleh karena itu, fenomena ini sebetulnya sulit dihindari. Namun yang terpenting, mulailah dari diri sendiri agar kamu nggak terjebak dalam perilaku merugikan ini!

Share
Rekomendasi untuk Kamu

Skollamate, pernahkah kamu merasa ingin belajar hal baru dan punya…

Pendidikan telah mengalami transformasi yang signifikan seiring dengan perkembangan teknologi…

Ketika pengumuman UTBK keluar, ada dua kemungkinan, kamu lolos atau…

Komentar