fbpx

Culture Shock di Dunia Perkuliahan

Dunia perkuliahan adalah dunia yang cukup berbeda dari dunia sekolah. Karena itu, ketika memasuki dunia perkuliahan, kamu mungkin kaget dengan berbagai hal di dalamnya. Keadaan itu disebut culture shock (gegar budaya).

Istilah culture shock atau gegar budaya pertama kali dicetuskan oleh seorang antropologis bernama Oberg pada tahun 1960. Istilah ini mengacu pada ketidakmampuan seseorang dalam menangani stres di lingkungan barunya (Ward, 2001). Lebih lanjut, culture shock adalah reaksi terhadap lingkungan, pengalaman, atau orang-orang baru berupa perasaan terkejut dan stres karena tuntutan beradaptasi (Furnham, 2019).

Culture shock biasanya terjadi pada mahasiswa baru karena berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru di dunia perkuliahan. Hmm, kira-kira apa aja ya contoh culture shock di dunia perkuliahan? Ini nih penjelasannya!

Contoh Culture Shock di Dunia Perkuliahan

1. Tidak pakai seragam

Di kampusmu nanti, tidak ada kebijakan untuk memakai seragam tertentu. Perubahan ini sangat berbeda dengan masa sekolah yang mewajibkanmu untuk berseragam selama pelajaran berlangsung. Nah ini jadi kabar baik buatmu yang mau berkreasi dengan mix and match outfit kuliah. Namun pastikan tetap terlihat rapi dan sopan ya, karena kampusmu juga mempunyai aturan tata cara berpakaian.

2. Jam kuliah kosong, malah nggak enak!

Kalau di sekolah, jam kosong bikin hepi. Tapi sayangnya ini nggak berlaku di perkuliahan. Kenapa? Karena biasanya, jam kuliah yang kosong sebab dosen berhalangan hadir akan diganti  di jam kuliah lainnya. Bahkan, kuliah pengganti sangat mungkin akan diadakan ketika weekend. Nah, kan enggak enak tuh, hari yang seharusnya jadi libur malah ada kuliah. Belum lagi kalau dosen baru mengumumkan kelas kosong beberapa menit sebelum kelas dimulai, bakalan bikin bad mood.

3. Dituntut aktif mencari materi

Saat sekolah, setiap materi diajarkan oleh guru secara lengkap. Sementara di perkuliahan, dosen hanya menjelaskan materi secara singkat dan padat. Terkadang, materi satu bab hanya dibahas dalam satu pertemuan. Jika ingin mendapatkan materi yang lebih lengkap, kamu dituntut untuk mencarinya sendiri.

4. Jurnal sebagai bahan belajar baru

Kalau di sekolah, biasanya sumber belajar yang digunakan adalah buku paket pelajaran. Di perkuliahan, selain materi dari buku, bahan belajar juga berasal dari jurnal-jurnal ilmiah. Umumnya, jurnal-jurnal tersebut berisi tentang penerapan dari teori yang telah dipelajari. Terkadang mahasiswa juga diberi tugas mencari, membaca, dan mereviu jurnal yang berkaitan dengan topik perkuliahan. 

5. Homesick

Ini adalah hal yang banyak dirasakan oleh mahasiswa perantau. Kamu mungkin akan terkejut karena hal-hal kecil seperti rasa makanan, suasana, bahkan wajah teman yang terlihat familiar bisa menimbulkan perasaan rindu rumah (homesick). Perasaan ini merupakan hal yang wajar. Namun, jika terlalu tenggelam di dalamnya, homesick bisa berkembang menjadi kecemasan hingga depresi sehingga dapat mengganggu performa kuliah.

Baca Juga: Lagi Homesick? Coba Lakukan Hal-Hal Berikut!

Nah, itu dia berbagai hal yang mungkin bisa menjadi culture shock bagimu saat memasuki dunia perkuliahan nanti. Selain hal-hal di atas, kira-kira apalagi ya culture shock yang mungkin dialami selama berkuliah? Share pendapat kamu di kolom komentar ya.

Share
Rekomendasi untuk Kamu

Frasa merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah kalimat. Tapi,…

Skollamate, kenapa ya sering banget kita lihat ada orang yang…

Thumbnail Blog Skolla Hukum Pascal

Skollamate, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana kaki kita bisa menghentikan mobil…

Komentar